Sumbu Filosofi
YOGYAKARTA — Teknologi ramah lingkungan memang harus gencar diimplementasikan. Hal ini sejalan dengan berbagai program bagi di pemerintah, dunia, maupun Gerakan Pramuka.
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) bekerjasama dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LPM UMY) melakukan penerapan solar cell untuk sumber energi.
Selasa, 7 Januari 2025, Kwarda DIY secara resmi mendapatkan bantuan hibah dari LPM UMY berupa installasi solar cell yang dimanfaatkan untuk sumber energi. Penerapannya untuk budidaya hidroponik dan kolam lele.
Dalam hari itu juga dilakukan Sosialisasi dan Pelatihan Penerapan Solar Cell sebagai sumber energi untuk pelayanan kesehatan gigi yang ramah lingkungan.
Ketua Pengabdian Masyarakat UMY, Kak Dr. drg. Laelia Dwi Anggraini, SpKGA, yang juga merupakan Andalan Daerah Kwarda DIY menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan dan memanfaatkan energi terbarukan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang pelayanan kesehatan.
Bangunan hidroponik dan kolam lele otomatis ini dirancang untuk menjadi model pendidikan sekaligus inspirasi bagi Pramuka dan masyarakat.
Sistem otomatisasi kolam lele dikendalikan menggunakan sensor yang terhubung dengan tenaga surya, sementara budidaya hidroponik memanfaatkan air dan nutrisi secara efisien, didukung oleh suplai energi dari solar cell.
Sementara itu Gerakan Kepanduan Dunia juga mempunyai perhatian khusus dalam implementasi hal ini dengan adanya program Scout Go Solar (SGS).
SGS merupakan kemitraan lingkungan yang melibatkan Organisasi Gerakan Pramuka Dunia, Greenpeace, dan Solafrica, sebuah LSM asal Swiss yang bekerja sama erat dengan Kandersteg International Scout Centre (KISC). Dimulai pada Juli 2013, SGS melatih Pramuka dari seluruh dunia untuk menjadi Duta Pramuka Tenaga Surya.
Penyerahan hibah dari LPM UMY kepada Kwarda DIY ini memadukan kegiatan kepramukaan dengan teknologi modern. Selain menjadi langkah maju dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, inovasi ini juga selaras dengan misi Gerakan Pramuka untuk membentuk generasi muda yang peduli terhadap lingkungan dan memiliki keterampilan praktis.
