YOGYAKARTA — Dalam rangkaian 27th Asia-Pacific Regional (APR) Scout Conference, Scouting in APR mengadakan ATAS World Gathering secara daring atau virtual, Sabtu (19/02/2022).
ATAS atau Association of Top Achiever Scouts merupakan kumpulan Pramuka Garuda seluruh dunia, yang anggotanya tersebar di seluruh dunia. Tak terkecuali Indonesia, yang memiliki anggota pandu terbesar sedunia. Dalam ATAS World Gathering kali ini, Indonesia mengirimkan kontingen terbesar dengan jumlah 238, berdasarkan yang terdaftar.
Beberapa di antaranya berasal dari Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY), termasuk 2 anggota DKD DIY, Kak Gilang Melian Setyanto, A.Md.Vet dan Kak M. Fadilah Umar.
Acara dimulai dengan perkenalan dari tiap ATAS Chapter. Chapter (kontingen) Indonesia, memperkenalkan diri dengan menampilkan video kompilasi para anggota ATAS-Indonesia dalam mendukung poin-poin SDG’s.
Kontingen negara lain bergantian menampilkan video dan perkenalannya, disertai penjenamaan berbagai kontribusinya kepada masyarakat dan lingkungan. Suasana begitu ramai dan riang, terlebih ketika para peserta dapat menyanyi bersama–lagu “Ging Gang Goolie”, walaupun secara virtual.
Selanjutnya, masing-masing Region berkumpul di breakout room dan berdiskusi. Untuk APR, anggota dibagi lagi menjadi Sub-Region dikarenakan anggotanya yang begitu banyak. Indonesia masuk dalam ASEAN Sub-Region. Diskusi di ASEAN Sub-Region dipimpin oleh perwakilan dari Indonesia, Kak Prakoso Permono.
Hadir juga Kak Rio Ashadi sebagai ATAS-Indonesia Coordinator. Dalam forum yang membicarakan seputar peningkatan imaji (image building) dan manajemen keanggotaan ATAS, tiap peserta dipersilakan mengangkat tangan dan berbicara menyampaikan pendapatnya.

Kak Gilang Melian Setyanto, Ketua Bidang Penelitian dan Evaluasi DKD DIY yang juga anggota ATAS dengan nomor #6685, ikut berbicara dan menyampaikan pendapatnya. Ia membahas mengenai pembangunan komunitas atau community development yang perlu dilakukan di antara para anggota ATAS seluruh dunia, regional, maupun nasional.
“Perlu dilakukan pertemuan rutin untuk menguatkan kebersamaan anggota ATAS, yang tidak lupa tetap mengingatkan dan menjalankan bakti Pramuka Garuda setiap saat,” ujarnya
Setelah diskusi Sub-Region, semua peserta kembali ke ruang utama, dan acara berakhir. Riuh ramai peserta mengaktifkan mikrofon dan mengucapkan sampai jumpa dalam bahasa masing-masing menjadi kesan penutup pertemuan kali ini.
Para Pramuka Garuda seluruh dunia kembali ke dunia dan realita masing-masing, dengan harusnya tidak lupa untuk kembali berbakti dan mengabdi. Untuk beradaptasi dan menciptakan dunia yang lebih baik!
___
Penulis : Kak Abiyyi
Editor : PusbangJusinfo