Gerakan Pramuka tak hanya mampu menumbuhkan jiwa sosial, kebersamaan, dan kesetiakawanan. Pramuka menjadi wadah pendidikan bagi anak-anak untuk mandiri dan bekreasi.
Untuk itulah, Ketua Kwarda Pramuka DIJ GKR Mangkubumi meminta seluruh pengurus Kwarcab Kota Jogja periode 2015-2020 membuat kreasi gerakan baru. Terutama yang mengedepankan life skill bagi pesertanya.
”Harus menciptakan kreasi baru. Meski, kegiatan Pramuka sangat banyak,” ujarnya di sela pelantikan pengurus Gerakan Pramuka Kota Jogja kemarin (29/4) di kompleks balai kota.
Dia menerangkan, kreasi baru akan lebih bagus untuk membangun karakter bangsa. Sebab, gerakan Pramuka selama ini, memang memiliki peran dalam pembangunan karakter terhadap generasi penerus bangsa. ”Saya titip kepada wali kota untuk bisa mengembangkan Gerakan Pramuka di Kota Jogja,” jelasnya.
Pada pelantikan pengurus Kwarcab ini, GKR Mangkubumi melantik Wali Kota Haryadi Suyuti sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang Pramuka Kota masa bakti 2015-2020. Usai dilantik, HS melanjutkan dengan melantik Ketua Kwarcab Pramuka Kota Jogja Ahmad Fadli dan pengurus lain.
Selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang Pramuka Kota Jogja Haryadi mengaku siap mencurahkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membangun kepramukaan. Terlebih, Pramuka memiliki peran besar dalam membangun karakter generasi penerus.
Program pertama untuk menyukseskan gerakan pramuka ini telah dia siapkan. HS berjanji, akan memperbanyak buku saku terkait Pramuka dan membagikan ke seluruh anggota. ”Buku saku ini sangat penting karena berisi panduan setiap gerakan Pramuka,” tandasnya.
Dengan begitu, maka penanaman nilai atau karakter yang diwujudkan dalam kegiatan kepramukaan dapat lebih optimal.
”Kota Yogya memiliki slogan Segoro Amarto. Inti slogan itu ialah membangun nilai gotong royong di masyarakat. Sama halnya dengan pramuka,” katanya.
Dia menjelaskan, jika semangat Segoro Amarto ini telah ditanamkan sejak dini bagi generasi penerus di Kota Jogja, otomatis akan lebih mudah pada kesempatan selanjutnya. Generasi penerus Kota Jogja dalam 10 tahun ke depan, akan mengedepankan gotong royong.
”Kerja sama yang kuat merupakan pondasi dari kesuksesan sebuah pembangunan,” terangnya.
Sumber : RadarJogja