YOGYAKARTA — Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengundang pakar ular dalam Kelas extra Pembinaan Pramuka Jogja (KePPo) #2 yang diselenggarakan di Aula Kwarda, Sabtu (18/05/2019).
Kegiatan yang dimulai jam 15.30 WIB ini menghadirkan dua narasumber yaitu, Kak Aji Rachmat, S.T. (Ketua Yayasan Sioux Indonesia) dan Dr. dr. Tri Maharani, M.Si., Sp.EM, Dokter spesialis emergency yang fokus pada penanganan gigitan ular yang juga perwakilan WHO di Indonesia.
Dalam papran yang disampaikan, Tri Maharani mengupas tuntas tentang Antivenom sebagai penawar bisa ular.
“Penelitian World Health Organization (WHO) tahun 1979, bisa ular tidak tersebar melalui pembuluh darah, namun melalui kelenjar getah bening, sehingga mengikat bagian tubuh yang tergigit atau mengeluarkan darahnya adalah hal yang sia-sia,” terangnya.
Sementara itu, Kak Aji Rahmat, ketua sekaligus pendiri Yayasan Sioux Ular Indonesia, selain menyampaikan sejarah berdirinya Yayasan juga mengenalkan tentang jenis-jenis ular yang ada khususnya di Indonesia.
Acara yang diikuti oleh kurang lebih 80 peserta ini diakhiri dengan buka puasa bersama. Nampak terlihat pula para relawan Sioux atau yang lebih dikenal dengan sebutan Muscle Sioux yang mendukung jalannya acara.
Pewarta : Nadia Agnes
Editor : Tim Media Kwarda DIY