Sumbu Filosofi
YOGYAKARTA — Inovasi tiada henti dilakukan oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa (Kwarda DIY). Bukan hanya dalam berkegiatan yang berbeda, Kwarda DIY dalam rangkaian peringatan Hari Pramuka ke-61 mengemas kegiatan dalam tajuk Festival Pramuka Jogja.
Salah satu agenda dalam Festival Pramuka Jogja adalah launching Senam Pramuka Istimewa pada Minggu, 28 Agustus 2022. Sebuah gerak senam sehat yang mempunyai filosofi mendalam merepresentasikan kearifan lokal dari kabupaten/kota di DIY.
Senam Pramuka Istimewa secara resmi dilaunching pada Minggu, 28 Agustus 2022 di halaman Kwarda DIY dengan melakukan senam bersama. Sebelumnya, Senam Pramuka Istimewa pertama kali dikenalkan pada Apel Besar Hari Pramuka ke-61 tingkat daerah yang dilaksanakan di Lapangan Denggung, Sleman, Sabtu (27/08/2022).
Filosofi Senam Pramuka Istimewa
Senam Pramuka Istimewa bertujuan membangun fisik dan mental anggota pramuka agar lebih bugar dan siap melakukan aktivitas yang lebih berat. Aktivitas kepramukaan identik dengan aktivitas jasmani dan di luar ruangan, maka sudah tentu memerlukan ketahanan fisik yang tangguh.
Melengkapi kekhasan gerak dari kabupaten dan kota di DIY, diaransir musik pengiring yang khas di masing-masing kabupaten/kota tersebut.
Kota Yogyakarta, dengan pengembangan dari motif gerak lumaksana (maju ke depan) dari Gagah Lawung, lambang keberanian dan semangat prajurit masyarakat Kuthagara nampak luwes, cekata, dan berwibawa.
Kabupaten Kulonprogo sebagai gerbang barat DIY, terkenal dengan kesenian tari Angguk yang mengandung makna semangat membangun desa masyarakat perbukitan Menoreh menyambut aeropolis dengan adanya Yogyakarta International Airport.
Kabupaten Bantul terlihat dari gerak pengembangan dari Gerak Tari Montro yang mengandung makna perwujudan syukur dan menjauhkan manusia dari hal-hal yang bersifat buruk. Riak gelombang dalam setiap gerakan badan mencerminkan latar depan Samudera Hindia yang membentuk masyarakat dagang layar, among tani.
Kabupaten Gunungkidul, tergambarkan dalam unsur Gerakan Tari Jathilan, semangat prajurit berkuda dalam berlatih perang di perbukitan karst Gunungkidul mengingatkan pada cikal bakal Kraton Mataram Islam dengan Raja pertamanya Panembahan Senopati yang dengan tekun olah jiwa dan spiritual di daerah ini.
Kabupaten Sleman sebagai daerah di lereng Selatan Gunung Merapi menampilkan pesona keindahan alam tetapi tetap penuh dengan suasana kebatinan yang mendalam. Gerakan Senam Istimewa salah satunya diadopsi dari gerak tari Badui yang menggambarkan semangat laskar-laskar santri yang berguru di Sleman yang siap membela NKRI.
Itulah filosofi Senam Pramuka Istimewa yang mulai dikenalkan kepada anggota Gerakan Pramuka di DIY dan ke depannya akan menjadi sebuah ikon baru serta identitas khas dari Pramuka Yogyakarta, Pramuka Istimewa. (cst)
