JAKARTA — Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengirim 5 delegasi, Pramuka Penegak/Pandega dari unsur Dewan Kerja Nasional untuk mengikuti Dialogue for Peace: Young Peace Builder’s Programme di Singapura.
Kegiatan ini merupakan pelatihan yang dirancang untuk menerapkan program Dialogue for Peace yang bertujuan mempromosikan hubungan harmonis antar-agama dan antar-budaya di kalangan pramuka, serta mengembangkan keterampilan generasi muda dalam menyelesaikan konflik dan membangun perdamaian dunia.
Dialogue for Peace: Young Peace Builder’s Programme di Singapura ini dilaksanakan pada tanggal 29 Juli sampai dengan 2 Agustus 2024.
Adapun delegasi dari Indonesia yaitu, Tamara Al Ihsan, A.Md.Ak., Januarius Johanson Balla, S.M., Amala Sundari, S.Pd., Fabio Yehezkiel Lasut, S.I.Kom., dan Alfian Nur Ardhi, S.Kom.
Diketahui bahwa kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama World Organization of the Scout Movement (WOSM) dengan Temasek Foundation.
Program ini juga akan meningkatkan ikatan antar komunitas melalui proyek-proyek kohesi sosial yang dipimpin oleh Pramuka dan mengimplementasikan alat pendidikan baru ke dalam Program Pemuda Organisasi Pramuka Nasional.
Para pembangun perdamaian muda ini akan menerima lencana “Dialog untuk Perdamaian” sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi mereka terhadap pembangunan perdamaian.
Sekretaris Jenderal WOSM, Ahmad Alhendawi dalam pernyataannya mengaku senang bisa bermitra dengan Temasek Foundation untuk memberdayakan Pramuka agar menjadi pejuang perdamaian dan harmoni di komunitasnya.
“Inisiatif ini akan membekali kaum muda dengan keterampilan dialog dan resolusi konflik yang penting, serta menumbuhkan budaya perdamaian, saling pengertian, dan kerja sama di seluruh kawasan Asia-Pasifik,” ujarnya
Demikian pula CEO Temasek Foundation Ng Boon Heong dalam keterangannya menyebutkan bahwa Temasek Foundation sangat senang dapat bermitra dengan World Scouting dalam upaya mendorong perdamaian dan kohesi sosial di Asia Tenggara.
Kami berharap dapat mendukung pekerjaan yang berdampak dari para pembangun perdamaian muda di komunitas mereka dan di luar itu,” kata Ng Boon Heong. (cst)