KOREA SELATAN — Selain mengirimkan sekitar perwakilan, Gerakan Pramuka di 25th World Scout Jamboree (WSJ) 2023 atau Jambore Dunia ke-25 juga menyajikan booth kegiatan dalam NSO Programme.
Bersama dengan beberapa negara lainnya, NSO-Indonesia Programme hadir sebagai mata kegiatan rotasi yang akan dikunjungi peserta 25th WSJ 2023 di SaeManGeum, Korea Selatan.
Booth kegiatan NSO-Indonesia Programme menyajikan 4 jenis aktivitas, yaitu Ngepurun, Ngejaga, Ngebatik, dan Ngerotan. Ngepurun memperkenalkan tanaman purun, yang dalam hal ini dibuat sebagai bahan sedotan nature-based (bukan plastik).
Kak Tamara Al Ihsan (Kwarda Bangka Belitung) memandu tenda ini. Selain sedotan nature-based, di tenda Ngepurun juga ditambahkan aktivitas menari tradisional, difasilitasi oleh Kak Lili.

Ngejaga, difasilitasi oleh Kak Marjaldi Loeis (Kwarda DKI Jakarta), Kak Yusuf Supriadi (Kwarda Jawa Tengah), dan Kak Junaeni (Kwarda Jawa Barat), menyajikan bela diri pencak silat. Peserta diperkenalkan gerakan-gerakan dasar menyerang dan menangkis.
Ngebatik dipandu oleh Kak Yoga Mustafa (Kwarda Jawa Tengah) dan Kak Alfa Nonie (Kwarda Riau), mengajak peserta untuk mempraktikkan langsung proses membatik tulis.
Sedangkan Ngerotan, dipandu oleh Kak Sutrisno (Kwarda Jawa Barat), memperkenalkan cincin kacu populer di Indonesia, yaitu dari bahan rotan, yang kemudian peserta diajak merangkainya langsung.

Ada pesan aspek sustainability atau keberlanjutan dari aktivitas NSO Programme, yang terkait dengan salah satu dari keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Peserta yang mengikuti setidaknya 2 aktivitas di NSO-Indonesia Programme, akan diberi kenang-kenangan berupa pin. Baru hari pertama, peserta dari berbagai benua telah mengunjungi booth kegiatan ini. Aktivitas ini masih berlangsung hampir setiap hari sepanjang Jambore, pada tanggal 2-5 dan 7-11 Agustus 2023.
__
Pewarta: Abiyyi Yahya Hakim
International Service Team (IST) 25th WSJ 2023 dari Indonesia