YOGYAKARTA — Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Yogyakarta menggelar Apel Besar Hari Pramuka ke-61 di Bumi Perkemahan Ambarbinangun pada Minggu, 28 Agustus 2022 dengan Pembina Apel adalah Ketua Kwarcab Kota Yogyakarta Kak Drs. Heroe Poerwadi, M.A.
Dalam sambutannya, Kak Heroe mengingatkan kepada peserta apel untuk dapat meresapi dan mensyukuri perkembangan Gerakan Pramuka yang telah mencapai 61 tahun berdiri.
Banyak loncatan atau kemajuan teknologi informasi, banyak aplikasi-aplikasi digital saat ini, namun posisi dan peran Gerakan Pramuka tidak hilang dengan adanya perkembangan teknologi tersebut.
“Karena masih mampu memberikan isian kepada generasi muda terhadap segala keterampilan, kecakapan, serta berbagai macam bekal kehidupan,” tegas Kak Heroe.
Di dalam proses pembelajarannya, proses kehidupan sosialnya, sudah banyak menggantikan peran atau relasi, atau hubungan yang sifatnya antar manusia. Sehingga banyak orang melihat, kemajuan Teknologi Informasi, jika kita tidak mampu mengelolanya maka manusia akan terasing dengan lingkungannya, karena dia asyik dengan berbagai macam hal dari kamar, asyik dengan gadgetnya.
“Jika tidak diisi dengan interaksi, maka kita akan kehilangan rasa kemanusiaan kita, jika kepedulian kita,” imbuhnya.
Posisi yang serba digital jika tidak diisi dengan relasi antar manusia, maka manusia akan terasing dengan lingkungannya, Gerakan Pramuka menjadi penting dalam kondisi ini. Menurutnya, Gerakan Pramuka memberikan kontribusi untuk survive, beradaptasi dengan lingkungan baru.
“Pramuka beradaptasi bisa beradaptasi dengan hal baru, tetapi tidak menghilangkan rasa kepeduliannya,” tegas Kak Heroe yang menyontohkan pramuka dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19.
Lebih lanjut Kak Heroe menegaskan bahwa Lencana Pramuka Garuda tidak lagi menjadikan itu sebagai kebanggaan, tapi harus menjadi kewajiban. Yaitu untuk survive, mandiri, mempunyai kecakapan khusus yang basisnya adalah interaksi antar manusia.
Disebutkan Kak Heroe bahwa banyak orang tua yang menangis karena anaknya tidak lolos seleksi Jambore Nasional. Artinya, menjadi kebanggaan siapa saja ketika bisa ikut serta yang ingin ikut Jambore Nasional.
“Masyarakat atau orang tua memahami bahwa Gerakan Pramuka tetap menjadi pilihan yang penting dalam membekali anak-anak mereka untuk hidup di kemudian hari dengan keterampilan-keterampilan yang diajarkan,” ujarnya.
Agar Gerakan Pramuka bisa tumbuh dan semakin banyak orang mempunyai keterampilan, lanjut Kak Heroe, kita harus mempunyai sesuatu yang menarik agar orang tua, anak-anak, banyak yang terlibat dalam kegiatan yang intinya adalah pembekalan softskill dan lifeskill.
“Salah satunya adalah pencapaian kecakapan khusus, diharapkan bagi penambahan poin pada penerimaan siswa baru nanti,” harap Kak Heroe. (bas/cst)