SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PADA PERKEMAHAN BAKTI SAKA KALPATARU DAN SAKA WANABAKTI (PERTIKAWAN) TINGKAT REGIONAL JAWA TAHUN 2018.
YOGYAKARTA, SELASA, 16 Oktober 2018.
Para Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka se-wilayah Ekoregion Jawa; Pimpinan Saka Daerah, Kalpataru dan Wanabakti; Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka beserta jajaran; Para peserta kegiatan Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti (PERTIKAWAN) Tingkat Regional Jawa yang berbahagia.
Salam Pramuka!
Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kita dapat berkumpul bersama dalam keadaan sehat wal afiat untuk mengikuti rangkaian kegiatan PERTIKAWAN di wilayah Ekoregion Jawa Tahun 2018, bertemakan “Cinta Hutan Lestari Lingkungan”. Kakak-kakak Pramuka yang saya hormati, Selama sepuluh tahun mendatang 2020 – 2030, Indonesia diramalkan akan sampai di fase puncak bonus demografi.
Kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak ketimbang jumlah penduduk berusia non-produktif. Sejurus dengan itu, angka pengagguran terbuka di Indonesia didominasi 3 generasi milenial (usia 15-39 tahun) yang notabene merupakan penduduk usia produktif. Sebagai gambaran, jumlah angkatan kerja di Indonesia tahun ini tercatat sekitar 134 juta orang, dan sebagian besar berada di pulau Jawa (BPS 2017). Dari jumlah tersebut, 95 persen atau 127 juta orang berstatus kerja.
Sementara itu, jumlah penduduk berstatus pengangguran terbuka tahun ini tercatat sekitar 6,9 juta orang. Ironisnya, pengangguran terbuka dikelompok milenial justru terhitung lebih kurang 5,8 juta orang atau sekitar 85 persen dari seluruh pengangguran terbuka.
Tingginya penganggur milenial di Indonesia saat ini tidak terlepas dari sejumlah persoalan, baik dari sisi permintaan maupun penawaran. Dari sisi penawaran, kenyataan bahwa perempuan semakin menunjukkan peran dalam ekonomi turut meramaikan dan memperketat pasar kerja. Terkait penganggur berpendidikan tinggi tidak sedikit yang menganggur karena tidak sesuai dengan kebutuhan industri.
Oleh karena itu, sistem pendidikan yang harus dibangun saat ini adalah yang mampu melahirkan sumber daya manusia yang berkompeten. Sehingga diharapkan juga melahirkan para pekerja yang professional.
Kakak-kakak Pramuka yang saya hormati, Dalam tatanan global, dunia saat ini sedang mengalami Revolusi Industri generasi keempat (4.0) yang ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetic, dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia sebagaimana revolusi generasi pertama melahirkan sejarah, ketika tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin. Salah satunya adalah kemunculan mesin uap pada abad ke-18. Revolusi ini dicatat oleh sejarah berhasil mengerek naik perekonomian secara dramatis di mana selama dua abad setelah Revolusi Industri terjadi peningkatan rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat.
Revolusi industri generasi kedua ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam (combustion chamber). Penemuan ini memicu kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat 5 terbang, dll yang mengubah wajah dunia secara signifikan. Kemudian, revolusi industri generasi ketiga ditandai dengan kemunculan teknologi digital dan internet.
Selanjutnya, pada revolusi industri generasi keempat, telah menemukan pola baru ketika disruptif teknologi hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan yang ada. Perkembangan teknologi digital akan mewarnai semua sisi kehidupan, banyak peran manusia yang sudah digantikan oleh teknologi misalnya online shop, ojek dan taksi online, dsb, bahkan suatu saat peran dokter akan tersisihkan oleh peran teknologi.
Kakak-kakak Pramuka yang saya hormati, Pramuka adalah ujung tombak pembangunan karakter bangsa, mempersiapkan kader muda bagi masa depan. Persiapkanlah diri kalian untuk menyonggong bonus demografi dan revolusi industri 4.0 tersebut, dengan menjadi pribadi yang kompeten dan profesional.
Sebagaimana pesan Presiden RI pada Peringatan Hari Pramuka Tahun 2017, bahwa Gerakan Pramuka harus melakukan terobosan. Jangan berpikir linier, jangan terjebak dengan cara-cara rutinitas dan monoton. Kita harus mendidik anggota pramuka bukan saja latihan baris-berbaris, cara membangun tenda, atau membuat simpul tali saja. Tapi juga harus memandu pramuka dalam disiplin menggali ilmu pengetahuan dan mahir menggunakan teknologi.
Gerakan Pramuka harus memakai cara-cara kreatif, cara-cara kekinian, cara-cara yang lebih dekat dengan generasi millennial, dengan tetap menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air di dalam diri setiap anggota Gerakan Pramuka.
Saya yakin anggota pramuka Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti adalah generasi yang unggul, generasi yang hebat, generasi yang kreatif, dan generasi petarung. Teruslah berkreasi, berkarya dalam wadah Gerakan Pramuka. Melalui kegiatan Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti ‘Gerakan Aksi Untuk Lingkungan” (KAWAN GAUL), isilah waktu muda kalian dengan kegiatan yang positif, yang produktif. Jadilah Generasi Milenial Ramah Lingkungan.
Tepuk Pramuka!
Kakak-kakak Pramuka yang saya hormati, diharapkan melalui kegiatan PERTIKAWAN ini, para pramuka akan menjadi pioner dan tauladan yang menerapkan prinsip hidup ramah lingkungan hingga ke generasi berikutnya. Mulailah dari diri sendiri, dan mulailah dari saat ini. Saya minta tekad kita bersama untuk menjaga lingkungan dan hutan.
Akhir kata, dengan mengucap Bismillahirahmanirrahim Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti (PERTIKAWAN) Tingkat Regional Jawa Tahun 2018, saya nyatakan DIBUKA. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membimbing dan meridhoi upaya kita dalam menghasilkan kader bangsa yang tangguh dan handal bagi masa depan.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam Pramuka!
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
SITI NURBAYA
Kak…. TIGOR Pertikawan kok belum dikirim ya…… dah lama lo….