YOGYAKARTA — Bimbingan Teknis Pengelolaan Media untuk Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) digelar Sabtu-Minggu (11-12/05/2019).
Kegiatan yang dikelola Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Tingkat Daerah (DKD) DIY ini melibatkan perwakilan dari utusan Kwartir Cabang (Kwarcab) se-DIY.
Salah satu materi yang disampaikan kepada peserta di hari pertama, Sabtu malam (11/05/2019) adalah Dinamika Kelompok yang pada kesempatan ini, peserta diberikan sebuah permainan werewolf yang dikenalkan oleh Kak Catherine Daverat dan putrinya Kak Lea Daverat dari Kaledonia Baru.
Permainan Werewolf merupakan salah satu permainan kartu internasional yang sering dimainkan oleh anak-anak muda. Ceritanya, dalam permainan ini, werewolf adalah tokoh manusia setengah serigala yang hidup di tengah-tengah warga.
Dalam permainan ini, ada penggunaan waktu malam dan siang. Di waktu malam, werewolf beraksi membunuh satu warga, sementara dalam waktu siangnya, warga mencoba berusaha membunuh werewolf.
Hal yang menarik adalah, tidak ada satupun warga/peserta permainan yang tahu siapa yang menjadi werewolf di tengah-tengah mereka.
Kak Lea memandu permainan ini sebagai moderator. Keseruan pun pecah dari setiap hal yang dilakukan dalam permainan yang juga didampingi oleh Kak Fuad Galuh Prihananto sebagai salah satu pesertanya.
Berbagai argumen peserta dengan sudut pandang apapun bisa terjadi. Semua bisa menyampaikan pendapatnya, termasuk di dalam permainan ini ada peran peramal yang disebut oleh moderator.
Permainan ini berakhir jika jumlah werewolf lebih banyak dari jumlah warga, termasuk peramal (berarti werewolf menang), atau jika jumlah warga lebih banyak dari werewolf (yang berarti warga menang).
Tentunya, permainan ini merupakan salah satu bentuk media bagi para pesertanya dalam peran pentingnya komunikasi, analisa, dan bagaimana berargumen yang baik, serta mengambil keputusan yang tegas dalam situasi apapun. (cst)