YOGYAKARTA — Masih menjadi perbincangan yang seru, bagaimana tanggapan para pengurus Kwartir Gerakan Pramuka terkait dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi beberapa waktu lalu.
Kali ini, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) yang diwakili oleh Kak Drs. Edy Heri Suasana, M.Pd., Wakil Ketua Kwarda Bidang Organisasi, Manajemen, dan Hukum dalam program Ngobrol Bareng mengusung tema Kebijakan Pemerintah Tentang Pramuka, Bagaimana Pendapat Kwarda DIY?
Pada Senin, 29 April 2023, mulai pukul 16.00 WIB di Radio Love Jogja FM, Kak Edy menjadi narasumber program Ngobrol Bareng dipandu oleh Kak Anton.
Kak Edy menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah bukan menghapus Gerakan Pramuka, namun tidak mewajibkan ekstrakurikuler kepramukaan. Ia menjelaskaan di DIY, kepramukaan saat ini sedemikian dinamisnya. Menurutnya, pramuka tidak meninggalkan akar budaya Yogyakarta.
“Maka kemudian dikembangkan Pramuka Istimewa, yaitu yang akan membawa adik-adik dalam mengenal budaya Yogyakarta, keistimewaan Yogyakarta,” terangnya.
Pramuka DIY dikenalkan dengan Sumbu Filosofi, Tata Ruang Kota, Seni Budaya, Makanan, Arsitektur khas Yogyakarta, termasuk konstruksi bangunan dan tembang-tembang, pakaian, dan sebagainya yang banyak sekali.
“Sehingga adik-adik tidak meninggalkan keYogyakartaan,” ujarnya.
Kak Edy juga menjelaskan bahwa Pramuka DIY dalam berkegiatan juga tidak meninggalkan program-program kepanduan global, seperti turut aktif dalam Jambore Dunia, International Rover Moot, Scout Exchange, dan lain-lain.
“Pada 2 sampai 8 Agustus 2024 nanti, Kwarda DIY akan mengirimkan anggotanya untuk melaksanakan perkemahan di Kaledonia Baru,” ujar Kak Edy.
Dalam hal pengabdian terhadap masyarakat, Pramuka DIY juga mempunyai program Kampung Pramuka. Yaitu sebuah daerah atau kawasan yang melakukan kegiatan atau aktivitas kepramukaan sebagai wujud pengejawantahan dari Satya dan Darma Pramuka.
Kwarda DIY juga melengkapi kepengurusannya dengan Bidang-Bidang yang disesuaikan dengan berbagai aktivitas bagi anggota Gerakan Pramuka agar dapat terakomodir dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Di akhir siaran radio, Kak Edy berpesan kepada masyarakat bahwa ketika adanya pemberitaan terkait ektrakurikuler kepramukaan, perlu disikapi dengan bijak. Sehingga semua bisa menerima informasi itu dengan benar dan tidak mudah untuk dibelokkan.
Kak Edy juga menghimbau, agar Kampung-Kampung Pramuka yang telah ada di DIY bisa dijadikan oleh annggota, masyarakat, serta mitra Gerakan Pramuka dapat dioptimalkan sebagai sentra pendidikan terintegrasi sesuai dengan potensi yang ada di daerah tersebut.
Lebih lanjut, Kak Edy juga menginformasikan bahwa Kwarda DIY juga terus melakukan perbaikan-perbaikan dan inovasi dalam mendukung kegiatan kepramukaan, seperti halnya dengan mengikuti perkembangan teknologi. (cst)