YOGYAKARTA — Bertemu tokoh World Organization of the Scout Movement (WOSM) tentu merupakan sebuah kebanggaan. Selain bisa berkenalan, menyambut hangat, pastinya juga bisa berdiskusi berbagai hal dengan lebih akrab.
Hari itu, Kamis (28/10/2022) merupakan kesempatan yang luar biasa bagi beberapa pewarta istimewa bersama tim Pusat Pengembangan Jurnalistik dan Sistem Informasi (PusbangJusinfo) Kwartir Daerah DIY bisa bertemu dengan Mr. Luc Panissod, Secretary General (Sekretaris Jenderal) WOSM periode 2007-2012 yang sedang berlibur di Yogyakarta.
Ramah dan antusias, begitu Mr. Panissod menerima pewarta istimewa (para kontributor berita dan tim media Kwarda DIY) di lobby hotel tempat ia menginap di Yogyakarta sejak Selasa, 25 Oktober 2022 lalu.
Usai saling berkenalan, Mr. Panissod yang merupakan salah satu penerima Bronze Wolf (penghargaan tertinggi pramuka dunia) tersebut mengawali dengan mengenalkan website resmi WOSM, scout.org. Sedikit mengulasnya dan tentu, tim pramuka istimewa sangat familiar dan punya akun di dalamnya.
Kemudian menyampaikan pandangannya tentang penggunaan media sosial. Mr. Panissod memilih tidak menggunakannya, karena di media sosial rentang dengan pembulian, mengungkap banyak data pribadi, termasuk bisa mengetahui dimana lokasi kita, sehingga kurang privasi.
Mr. Panissod lebih suka untuk berdikusi secara langsung, bertemu tatap muka dengan kaum muda. Sehingga pertemuan itu menjadi sebuah hal yang menggugah semangat Mr. Panissod yang datang ke Yogyakarta langsung dari Kuala Lumpur, tidak ke Jakarta terlebih dahulu.
Dalam satu topik diskusi, Mr. Panissod juga sangat respect terhadap penyelenggaraan Community Development Camp (Comdeca)/ Perkemahan Wirakarya yang merupakan salah satu kegiatan asli dan usulan dari Pramuka Indonesia. Comdeca sangat berkesan baginya.
Selain berbicara soal pramuka, Mr. Panissod juga sempat menceritakan tenang kedua anaknya (laki-laki dan perempuan). Ia menyampaikan jika anaknya yang laki-laki menyukai scouting, tapi anaknya yang perempuat tidak suka.
“Tapi ya sudah sih tidak apa-apa, jalannya masing-masing,” ujarnya.
Pengamatannya tentang Gerakan Pramuka, menurutnya, pemerintah Indonesia sangat mendukung kegiatan kepramukaan. Namun mungkin kadang-kadang memang tidak sampai ke lapisan bawah, hal itu biasa terjadi di berbagai tempat.
Secara khusus Mr. Panissod menyebut bahwa pramuka di Indonesia itu berseragam dari sepatu, kaos kaki, hasduk, dan baju. Ia pernah melihat ada logo tunas kelapa di kaos kaki anggota Gerakan Pramuka.
Selain itu, Mr. Panissod juga menceritakan tentang kantor WOSM, Jambore Dunia, termasuk menyarankan juga Indonesia bisa membuat kegiatan internasional semacam jambore. Mr. Panissod masih aktif menjadi penasihat khusus dari Ahmad Alhendawi, Sekjen WOSM yang bertugas saat ini.
Diketahui bahwa Mr. Panissod juga sempat bertemu dengan pimpinan Kwarda DIY dan Kwarcab Bantul di hari pertama datang di Yogyakarta. Ia diajak ke Sanggar Among Budoyo, salah satu lokasi yang diresmikan oleh Raja Swedia Carl XVI Gustaf, Ketua Kehormatan World Scout Foundation (WSF), pada 1 Februari 2012 silam.
Beberapa souvenir diserahkan kepada Mr. Panissod seperti scarf, gantungan kunci, badge, dan lainnya. Mr. Panissod mengaku sangat senang menerimanya. Tak melewatkan kesempatan, Mr. Panissod juga diminta untuk menyampaikan ucapan selamat atas penyelenggaraan kegiatan Kwarda maupun Kwarcab. (Dy,Nar,Fdg)