YOGYAKARTA — Pramuka Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Pendidikan Dasar Kepramukaan (Diksarpram) bagi calon anggota baru yang diselenggarakan secara daring dengan berbagai materi khusus yang telah disiapkan.
Salah satu sesi dalam Diksarpram yang tahun ini adalah bagi angkatan ke-36 (XXXVI) adalah mengupas tentang Pramuka Istimewa dengan menghadirkan Kak Drs. Arifin Budiharjo (Wakil Ketua Bidang Pembinaan Anggota Muda) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (24/09/2021).
Dalam kesempatan tersebut Kak Arifin secara rinci mengenalkan Pramuka Istimewa kepada para peserta Diksarpram XXXXVI Pramuka UGM. Tentang latar belakangnya, pengertiannya, serta hal-hal yang terkait dengan bagaimana anggota pramuka di DIY khususnya mencapai Pramuka Istimewa tersebut.
Sebagaimana disampaikan oleh Kak Arifin bahwa Pramuka Istimewa muncul sebagai salah satu perwujudan dari visi Gerakan Pramuka DIY yang tercetus pada Musyawarah Daerah tahun 2020 lalu. Pramuka Istimewa dalam hal ini adalah pramuka yang secara khusus mempunyai kecakapan dan karakter sesuai nilai budaya dan keistimewaan Yogyakarta.
“Jadi, Pramuka Istimewa ini merupakan pengembangan kepramukaan di DIY, yang diperkaya dengan keunggulan komparatif dan kompetitif berdasarkan nilai-nilai luhur budaya,” terangnya.
Hal tersebut menurut Kak Arifin mempunyai relevansi dengan visi pembangunan di DIY bahwa pada tahun 2025, DIY diharapkan bisa menjadi pusat pendidikan berbasis budaya terkemuka di Asia Tenggara yang tertuang dalam dokumen Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Pemda DIY.
Secara rinci Kak Arifin juga menjelaskan bahwa beberapa landasan yang digunakan untuk program Pramuka Istimewa ini selain Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, juga beberapa produk hukum di Pemda DIY yang terkait dengan nilai luhur budaya dan pengelolaan pendidikan berbasis budaya.
“Sebenarnya sejak tahun sekitar 2011/2012 itu pendidikan di DIY itu sudah diarahkan pada pendidikan berbasis budaya,” ujarnya.
Menurut Kak Arifin, pengertian pencapaian Pramuka Istimewa bukan sebagai prestasi puncak. Tetapi hal tersebut merupakan ciri khas bahwa anggota Pramuka di Yogyakarta adalah Pramuka Istimewa dalam setiap pendidikan dan pembinaan yang diikutinya.
“Saat ini sudah dibentuk tim khusus untuk menyiapkan beberapa tinjauan terkait bagaimana Pramuka Istimewa tersebut akan dicapai,” terang Kak Arifin.
Kak Arifin menjelaskan bahwa pada tahun ini targetnya adalah penyamaan persepsi dan pemahaman, tahun 2022 penyiapan perangkat pendukung, dan tahun 2023 nanti diharapkan sudah ada penyusunan Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis, dan Buku Panduan terkait dengan Pramuka Istimewa. (cst)