Believe it or not, dalam setiap giat Pramuka di Daerah maupun Nasional kita selalu ketemu sosok Pramuka Penegak/Pandega yang penuh energik, namanya Kak Aji Rachmat Purwanto.
Ehh ternyata Kak Aji itu anaknya Kak Suharsono, dulu dikenal Kak Harsono Kancil yang aktif di Dewan Kerja di Gunungkidul dan saya aktif di Kota Yogyakarta. Kami berdua seangkatan sama-sama jadi peserta Perkemahan Wirakarya Nasional di Cihideung.
Rasanya di dunia Gerakan Pramuka ga ada gap usia antara anak dan bapak. Buktinya kami berdua dengan Kak Aji bisa giat bareng dimanapun dan kapanpun saling asah, asih n asuh, saling mengisi yang penuh idea dan gagasan. Pokoknya kalau sedang diskusi tentang giat di alam terbuka bisa sepanjang hari.
Kak Aji alumni Tehnik Elektro UGM, tapi pilihan hidupnya menekuni profesi giat di alam terbuka, termasuk bersahabat dengan “ular”.
Kak Aji kita akui sebagai Pramuka profesional artinya semua ketrampilan yang diperolehnya di Pramuka, antara lain lewat giat KIM, ditekuni, dihayati dan ditumbuhkembangkan sampai mendapatkan sertifikasi untuk bisa dijadikan sandaran hidup berkeluarga.
Kak Aji adalah penghayat dan pelaksana ajaran Baden-Powell yang terangkum dalam buku “Rovering to Success”, nampak terlihat dalam praktek kehidupan kesehariannya.
Terakhir giat bersama Kak Aji di awal tahun 2022 pada event Festival Budaya Moyeng yang diselenggarakan di bukit Moyeng Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Walau masih musim hujan cukup deras kegiatan tetap berlangsung antara lain pengamatan satwa liar (Wild Animals Watching/WAW), Art Happening (kegiatan budaya Nungsung Suryo), Yoga Exercise (latihan olahraga Yoga), yang cukup digemari oleh para kawula muda milenial.
Namun pagi ini (Selasa, 14 Februari 2023), suratan Ilahi tidak bisa ditolak, Kak Aji sudah dipanggil oleh Gusti Allah Yang Maha Kuasa untuk menghadap-Nya di alam kelanggengan.
Kak Aji sudah menorehkan karya Darma-Baktinya untuk bangsa terutama para kaum muda se Indonesia, khususnya lagi para adik-adik Pramuka Penegak dan Pandega. Dan kita doakan semoga Kak Aji bisa mengayuh koliknya sendiri menuju pantai surgawi yang abadi.
Kita yang ditinggalkannya wajib meneruskan keteladanan perjuangannya dan semangatnya.
Al Fatehah untuk arwah Kak Aji, semoga wafat dengan husnul khotimah. Aamin.
__
Kak Prijo Mustiko